Apa Itu Batik?
Batik adalah warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Batik bukan sekadar kain bermotif — ia adalah bahasa visual yang memuat filosofi, sejarah, dan identitas bangsa.
Pengertian Batik
Kata “batik” berasal dari bahasa Jawa: amba (menulis) dan titik (titik). Secara harfiah, batik berarti “menulis titik-titik”. Dalam praktiknya, batik adalah teknik menghias kain dengan menggunakan malam (lilin) sebagai perintang warna (wax-resist dyeing).
Batik bisa dibuat secara tulis (dengan canting), cap (dengan stempel tembaga), atau kombinasi keduanya. Proses ini menghasilkan motif-motif yang kaya akan simbolisme, mewakili doa, nilai moral, dan filosofi hidup masyarakat.
Identitas Budaya
Batik merepresentasikan identitas lokal. Setiap daerah memiliki motif khas yang menjadi ciri masyarakatnya.
Makna Filosofis
Motif batik mengandung pesan filosofis seperti kesabaran, ketekunan, hingga doa untuk kebahagiaan dan keselamatan.
Warisan Dunia
UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Dunia, mengakui nilai universalnya sebagai simbol kreativitas dan tradisi.
Proses Pembuatan Batik
- Nyorek: Membuat pola pada kain dengan pensil.
- Ngiseni: Mengisi pola dengan malam (lilin) menggunakan canting.
- Nembok: Menutup bagian kain yang tidak ingin diwarnai.
- Ngelorod: Mencelupkan kain ke pewarna alami atau sintetis.
- Finishing: Menghilangkan malam dengan cara direbus, sehingga motif terlihat jelas.